19 Juli 2009

Tugu Khatulistiwa Pontianak

Tugu ini yang terletak persis di sisi jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara. Tiap tanggal 21 -23 Maret dan 21-23 September pukul 12.00 WIB, bayangan benda di sekitar tugu ini akan menghilang. Saat itulah diperingati sebagai hari kulminasi matahari. Karena saat itu, di tempat ini matahari tepat berada di atas garis khatulistiwa. Namun, ada hal lain yang kerap menjadi misteri. Yaitu soal penunggu gaib tugu yang dibangun tahun 1928 ini.

Tiap 21 -23 Maret dan 21-23 September, Tugu Khatulistiwa Pontianak menjadi primadona. Ketika itulah di kompleks ini sering digelar beragam pertunjukan kesenian, pameran dan lain-lain hiburan. Tak pelak, massa pun tersedot ke tempat ini. Dari penjuru daerah berdatangan ke sekitar tugu. Namun, yang paling istimewa sebenarnya bukan hanya itu. Melainkan tepat tengah hari pada tanggal tersebut, segala bayangan benda tegak yang ada di sekitarnya, akan menghilang secara misterius. Ini tentu tidak akan pernah terjadi di tempat lain.
Peneliti Belanda

Masyarakat Pontianak dan Kalimantan Barat umumnya, cukup bangga dengan keistimewaan ini. Itu tercermin dalam kehidupan sehari-hari, seperti banyaknya cendera mata miniatur Tugu Khatulistiwa, penginapan dan jalan yang menggunakan nama Khatulistiwa atau Ekuator. Termasuk unsur Garis Khatulistiwa dimasukkan ke dalam lambang Pemerintah Daerah. Garis Khatulistiwa yang melingkari tengah-tengah bumi, sebenarnya melewati beberapa propinsi di Indonesia dan beberapa negara lain. Untuk Kalbar, garis khatulistiwa melewati beberapa daerah seperti kota/kabupaten Pontianak, Sanggau dan Sintang.

Di Kalbar, Garis Khatulistiwa memotong Sungai Kapuas sebanyak 2 kali, dan satu kali memotong Sungai Melawi. Panjang Garis Khatulistiwa yang melintasi daratan Kalbar adalah 466 km. Selain itu, ada 7 propinsi lain yang dilewati Garis Khatulistiwa yaitu Propinsi Sumatera Barat (Utara Payakumbuh), Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Maluku dan Irian Jaya. Selain itu ada 5 negara Afrika yang dilewati Garis Khatulistiwa yaitu Gabon, Zaire, Uganda, Kenya dan Somalia. Untuk Amerika Latin ada 4 negara yaitu Equador, Peru, Kolombia dan Brasil yang terkenal dengan hutan amazonnya.

Karena letaknya tepat di tengah belahan bumi utara dan selatan, maka wilayah yang berada di sepanjang Garis Khatulistiwa punyai keistimewaan yang tidak ternilai harganya. Seperti curah hujan yang tinggi, suhu dan kelembaban rata-rata harian cukup tinggi, terdapat berbagai jenis hewan dan tumbuhan dan sinar matahari yang bersinar sepanjang masa. Semua ini menyebabkan adanya iklim tropis, yang merupakan anugerah dari Yang Maha Kuasa yang patut disyukuri bersama.

Tugu Khatulistiwa Pontianak ditemukan tahun 1928. Berdasarkan catatan V. en. W oleh Opzihter Wiese tahun 1941, pada tahun 1928 telah datang suatu ekspedisi internasional yang dipimpin seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda untuk menentukan titik/tonggak garis equator di Pontianak. Kala itu yang dibangun berupa tonggak yang bagian atas diberi tanda panah. Tahun 1930, disempurnakan berbentuk tonggak dengan lingkaran dan tanda panah. Tahun 1938 dibangun kembali dengan penyempurnaan oleh arsitek Silaban. Pada tahun 1990, kembali Tugu Khatulistiwa direnovasi dengan pembuatan kubah untuk melindungi tugu asli serta pembuatan duplikat tugu dengan ukuran 5 kali lebih besar dari tugu yang asli.

Bangunan tugu terdiri dari empat buah tonggak belian, masing-masing berdiameter 0,30 meter, dengan ketinggian tonggak bagian depan sebanyak dua buah setinggi 3,05 meter dan tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah setinggi 4,40 meter. Diameter lingkaran yang bertulisan EVENAAR 2,11 meter. Panjang penunjuk arah 2,15 meter. Tulisan plat di bawah anak panah tertera 109o 20' OLvGr menunjukkan letak berdirinya tugu khatulistiwa pada garis Bujur Timur. ***

0 komentar:

Posting Komentar

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP